Kamis, 16 Juni 2016

AS A MEDICAL STUDENT



Sejarah Fakultas Kedokteran UMM
Program Studi Pendidikan Dokter didirikan untuk memenuhi tuntutan masyarakat atas fasilitas pelayanan kesehatan yang masih belum merata di Indonesia. Menyongsong era yang penuh dinamika ini, diharapkan sumbangan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dalam mencetak dokter-dokter yang profesional berlandaskan ilmu pengetahuan dan keprofesian serta etik kedokteran yang Islami. dengan berbagai fasilitas, sistem layanan akademik dan kemahasiswaan, serta nuansa ke ISlaman, InsyaAllah mahasiswa dapat mengembangkan diri dalam suasana belajar yang kodusif dan menyenangkan.

“Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang mendapatkan ijin pendirian tertanggal 25 September 2001 dengan no:3079/D/T/2001 dan tertanggal 29 Juni 2012 dengan no: 017/BAN-PT/Ak-XV/SI/VI/2012 Program Studi Pendidikan Dokter UMM Peringkat Akreditasi B”  sumber     
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Orientasi Pendidikan Dokter
Dengan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta perkembangan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan di masa datang, serta bertolak dari tujuan pendidikan dokter Universitas Muhammadiyah Malang yang diuraikan diatas, pengembangan dan pembinaan pendidikan dokter di Universitas Muhammadiyah Malang berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya

a) ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berlandaskan nilai-nilai Islam, dan b) masyarakat. Orientasi pendidikan ini akan memberikan arah pengembangan dan pembinaan Program Pendidikan Dokter Universitas Muahmmadiyah Malang, termasuk kegiatan akademiknya, dan pengembangan berbagai sumber yang diperlukan.

Orientasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran
Pendidikan dokter berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi bermakna bahwa institusi pendidikan kedokteran selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Melalui kurikulum pendidikan, khususnya isi pendidikan dan berbagai pengalaman belajar yang dilaksanakan di dalam suatu lingkungan belajar yang dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang diperlukan, memungkinkan peserta didik mengikuti dan menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Dengan demikian dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan akademik dan keprofesian pada peserta didik. Dalam hal ini orientasi ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran ditekankan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran keluarga dan kedokteran industri.


Orientasi Masyarakat
Pendidikan dokter yang berorientasi kepada masyarakat bermakna bahwa pendidikan diorientasikan kepada tuntutan perkembangan dan kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang yang sesuai dengan nilai-nilai Islam untuk tercapainya masyarakat madani. Oleh karena itu kurikulum pendidikan disusun dengan bertolak dari tujuan pendidikan yang diturunkan dari tuntutan perkembangan masyarakat serta pembangunan di masa yang akan datang. Kegiatan belajar mengajar melalui beberapa bentuk pengalaman dikembangkan di masyarakat.

Kerangka Konsep Pendidikan Dokter
Bertolak dari tujuan pendidikan dokter dan orientasi pendidikan dokter Universitas Muhammadiyah Malang, kurikulum pendidikan dokter disusun berlandaskan kerangka konsep yang kokoh, yang berupa kerangka dasar penyusunan kurikulum pendidikan, seperti yang diuraikan di bawah ini :
Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan landasan utama dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan kedokteran kepada masyarakat, serta pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kedokteran selanjutnya. Oleh karena itu isi pendidikan dan berbagai bentuk pengalaman belajar dalam proses pendidikan ditata dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi peserta didik memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang diperlukan, sesuai tujuan pendidikan yang diperlukan.
Kelompok ilmu pengetahuan kedokteran yang mencakup ilmu alam dasar kedokteran, ilmu biomedik (ilmu kedokteran dasar), ilmu kedokteran komunitas, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu kedokteran klinik merupakan isi pokok pendidikan dokter. Kemampuan membina sikap dan menguasai kelompok ilmu pengetahuan kedokteran dan berbagai bentuk pengalaman belajar, dalam lingkungan belajar dengan masyarakat akademik dan suasana akademik yang kondusif dan bernuansa Islami.

Menyelesaikan Masalah Secara Ilmiah
Kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah merupakan landasan utama untuk menumbuhkan dan membina kemampuan menerapkan metode menyelesaikan masalah dalam bidang kedokteran, baik pada penelitian maupun pada pelaksanaan pelayanan dan asuhan medis. Sebagai metode menyelesaikan masalah secara ilmiah, proses medik bermula dengan pengkajian, kemudian menegakkan diagnosis medis, menyusun rancangan atau interfensi medis, melaksanakan tindakan medis yang dilandasi oleh etik kedokteran Islam, hingga melaksanakan evaluasi hasil tindakan dan menentukan tindak lanjut. Kemampuan ini ditumbuh kembangkan sejak dini melalui rangkaian berbagai bentuk pengalaman belajar. Secara terintegrasi ditumbuhkan dan dibina kemampuan berfikir kritis, penalaran saintifik, berfikir alternatif dan kemampuan dalam pengambilan keputusan klinik secara benar.

Sikap, Perilaku, dan Kemampuan Keprofesian
Sikap, perilaku, dan kemampuan keprofesian yang dijiwai oleh prinsip humaniora Islami yang merupakan landasan utama pada pelaksanaan pelayanan/asuhan medis yang berpedoman pada etik kedokteran Islam, dalam kehidupan keprofesian dan pengembangan diri dari seorang dokter. Penumbuhan dan pembinaannya memerlukan waktu lama dengan cara yang benar. Untuk memungkinkan hal ini diperlukan suatu lingkungan yang kondusif untuk perubahan sikap dan kemampuan keprofesian seperti yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan  dokter. Dalam hal ini sikap dan perilaku profesional Islami mendapatkan perhatian khusus dari semua komponen pendidikan dokter sebagai upaya yang sistematis dan berkelanjutan sehingga terwujud dokter yang mempunyai sikap dan perilaku profesional Islami yang merupakan salah satu kekhususan program pendidikan dokter UMM. Penumbuhan dan pembinaan berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai etik kedokteran Islam, serta mengambil keputusan klinik (clinical decision) merupakan suatu proses panjang serta berlanjut dalam suatu lingkungan masyarakat akademik yang Islami dan masyarakat keprofesian yang sarat dengan model peran, yaitu masyarakat profesi kedoteran yang Islami.

Belajar Aktif dan Mandiri
Kemampuan dan kemauan belajar secara aktif dan mandiri, menuju terbinanya kemampuan mengarahkan belajar sendiri dan berlanjut dibina sejak awal program pendidikan hingga akhir pendidikan. Berbagai bentuk pengalaman belajar dirangkai dan dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan secara berlanjut sesuai azas belajar sepanjang hayat dan hakikat profesi kedokteran.

Pendidikan di Masyarakat
Sikap dan ketrampilan profesional sebagai dokter dan sebagai da’i yang mengabdikan dirinya kepada masyarakat, ditumbuhkan dan dibina pada peserta didik sepanjang proses pendidikannya melalui berbagai bentuk pengalaman belajar dalam tatanan nyata di masyarakat. Melalui pengalaman belajar yang dikembangkan di masyarakat terutama pengalaman belajar lapangan (PBL) dan pengalaman belajar klinik (PBK) peserta didik mendapat kesempatan terlatih dalam bekerja dan berdakwah di masyarakat. Dalam hal ini peserta didik dapat melakukan adaptasi profesional, mengambil keputusan klinik, serta lebih peka dan mampu mengidentifikasi berbagai masalah medis yang dihadapi masyarakat. Di samping itu peserta didik akan lebih terlatih dalam memecahkan masalah medis yang ada di masyarakat, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi medis maju, pemilihan teknologi medis tepat guna serta memanfaatkan berbagai sumber dan kemampuan yang ada di masyarakat. Di sisi lain peserta didik akan mempunyai kesempatan untuk menggunakan keilmuan dan keprofesian dalam berdakwah.

Kurikulum Program Pendidikan Dokter
Pendidikan Dokter adalah pendidikan akademik-profesional, merupakan suatu kesatuan yang utuh, sehinggga dalam pembelajarannya terdapat dua tahap program, yaitu tahap program akademik dan tahap program keprofesian.
A. Tahap Program Akademik
Tujuan pendidikan tahap program akademik adalah mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar dalam bentuk terintegrasi dari semua bidang dengan pendekatan Problem based learning (PBL) dan Research based learning yang dijabarkan dalam bentuk diskusi tutorial, praktikum dan skills lab.

B. Tahap Program Keprofesian
Tujuan pendidikan tahap program keprofesian adalah merupakan pendidikan lanjutan yang merupakan satu-kesatuan yang utuh program akademik-keprofesian, tahap program keprofesian mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar dalam bentuk pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar lapangan (PBL) yang menggunakan berbagai bentuk dan tingkat tatanan pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan pendidikan sebagai lahan praktek.
Proses belajar mengajar Tahap Akademik-Profesi dijabarkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai dengan Standart Kompetensi Dokter Indonesia yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Standart Kompetensi Dokter meliputi.

Area Kompetensi:

1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan Klinis
3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
5. Pengelolaan Informasi
6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien


Mulai tahun akademik 2007/2008 Program Studi Pendidikan Dokter UMM menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan masa waktu 3,5 tahun Tahap Akademik dan 1,5 tahun Tahap Profesi, sehingga masa pendidikan diselesaikan 5 tahun dengan gelar Dokter (dr).
Tahapan pembelajaran Program Studi Pendidikan Dokter UMM dibagi menjadi tiga tahap:
Tahap ke-1 : (1 semester)
Pendidikan umum (general education) untuk mencapai ketrampilan dan sikap dasar yaitu ketrampilan pembelajaran sepanjang hayat, ketrampilan-ketrampilan generic dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat
Tahap ke-2 : (6 semester)
Pendidikan terintegrasi baik yang horizontal maupun vertical, untuk mencapai ketrampilan-ketrampilan menjelaskan dan menanggulangi masalah pasien dan masyarakat secara ilmiah, termasuk ketrampilan penelitian
Tahap ke-3 (3 semester)
Pendidikan berbasis kompetensi, sebagai kemampuan profesi klinik dan kedokteran komunitas

sumber


Perjalanan Panjang Mahasiswa Kedokteran
Lika-liku perjalanan yang harus ditempuh untuk menjadi seorang dokter, maka ada baiknya readers harus membaca posting ini. Nah, untuk menjadi seorang dokter, kalian dituntut untuk mengikuti jenjang-jenjang berikut ini :
1. Kuliah Fakultas Kedokteran Umum
Bung, kalau Anda berpikir untuk menjadi dokter spesialis akan langsung menempuh kuliah kedokteran sesuai bidang spesialis yang Anda minati, maka Anda salah. Karena, kuliah kedokteran selalu dimulai dari tahap dokter umum. Ibaratnya, dokter umum itu sama dengan S1, sedangkan dokter spesialis sama dengan S2.
Tahap Kuliah di Kedokteran Umum ini ditempuh minimal 3,5 tahun. Setelah lulus, Anda akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Dalam tahap ini Anda akan dibekali dengan pengetahuan kedokteran secara umum. Anda belum menyentuh pasien sama sekali. Kecuali pada saat skill lab (pelatihan keterampilan skill dokter), Anda akan dilatih untuk menyentuh prototipe pasien (berupa boneka/manikin, atau teman Anda sendiri). Misal, saat skill lab ada pelatihan suntik, jadi Anda akan bergantian menyuntik teman Anda, dan Anda akan disuntik oleh teman Anda.
Setelah bergelar Sarjana Kedokteran, Anda masih belum boleh buka praktek. Karena, Anda sama sekali tidak bergelar dokter. Dan Anda sama sekali masih belum punya skill untuk menangani pasien secara langsung.
Anda boleh hanya berhenti sampai tahap S.Ked lalu melanjutkan S2. Tapi S2 yang Anda ambil hanya terbatas pada ilmu lain di luar kedokteran spesialis. Misal seperti S2 Kesehatan Masyarakat dan lainnya yang TIDAK berkenaan dengan spesialistik kedokteran (spesialis Anak, Obsgyn, dan lainnya).

2. Pendidikan Profesi Dokter Umum (Koass)
Pada tahap ini, Anda akan melewati tahap terberat dari seluruh tahap pendidikan kedokteran. Tahap ini dapat dilewati minimal 2 tahun (itu kalau Anda memiliki nasib yang beruntung, etika yang mutlak harus bagus, dan otak yang encer). Di tahap inilah Anda mulai memegang pasien secara langsung, dan Anda mutlak harus menerapkan ilmu kedokteran yang Anda dapat selama 3,5 tahun pada tahap S.Ked langsung kepada pasien.
Bisa dibayangkan jika dalam 3,5 tahun S.Ked Anda tidak serius belajar, maka saat Koass, Anda pasti keteteran. Maka jangan pernah menganggap remeh kuliah di kedokteran. Sekali Anda keteteran di tahap awal, maka di tahap berikutnya Anda pun akan terseok-seok. Kecuali, Anda bisa belajar dengan begitu gigih di tahap ini untuk memperbaiki kesalahan Anda di tahap S.Ked. Perlu diketahui, di tahap Koass, yang paling diutamakan adalah Etika, Etika, dan Etika. Apabila Anda merasa diri Anda sudah cukup sopan, tapi belum tentu Anda dianggap sopan oleh para dokter senior yang membimbing Anda selama Koass. Itu artinya, sopan saja tidak cukup, tetapi Anda harus Sangat Sangat Sopan S3).
Jangan pernah berpikir jika Anda ingin menjadi preman, bertindak seenaknya saat jadi mahasiswa kedokteran. Maaf, jika Anda berpikir demikian, Anda harus segera mengurungkan niat Anda untuk menjadi seorang dokter. Dapat saya pastikan, jika Anda sengak, eror, tidak beretika, meskipun Anda jenius seperti Einstein, Anda tidak akan pernah lulus menjadi seorang dokter. Sudah dapat saya pastikan Anda akan menjadi bulan-bulanan para dokter senior saat tahap Koass. Kenapa Etika begitu penting dan di atas segala-galanya? Karena, kemampuan Anda berbuat S3 (Sangat Sangat Sopan) saat Koass dapat menjadi paramater bagaimana Anda bersikap saat menjadi dokter kelak. Jika saat koass saja Anda sudah tidak beretika, apalagi ketika Anda menjadi dokter dan menangani pasien Anda. Ingat, dokter itu adalah pekerjaan mulia, dan diperlukan orang yang berakhlak mulia pula dalam melakukan pekerjaan ini. Gak ada tuh yang namanya anak kedokteran rusuh, gondrong, rusak.

3. Uji Kompetensi Dokter Indonesia UKDI)
Baik, jika Anda sudah berhasil melewati Koass (yang merupakan tahap tersulit), maka Anda harus mengikuti tahap berikutnya yaitu UKDI. Anda sudah UAN khan? UAN adalah ujian nasional untuk kelulusan SMA. Di Kedokteran pun mengenal hal demikian. Anda bisa mendapat gelar dokter, jika dan hanya jika Anda lulus UKDI.
Dapat saya pastikan, soal UKDI akan sangat teramat sulit. Dan dapat saya pastikan pula, setiap UKDI pasti ada mahasiswa kedokteran yang tidak lulus dan akhirnya tertunda untuk mendapat gelar dokter.
Saya peringatkan, kuliah di kedokteran itu BERAT, Bung. Mungkin Anda bisa lolos di tahap S.Ked dan Koass. Tapi, tahap UKDI, belum tentu. Justru di tahap inilah penentu segalanya (seperti UAN saat SMA).
SIstem UKDI adalah : Anda akan menjawab soal lewat komputer. Setiap soal, memiliki cerita yang rata rata panjang, menggambarkan kasus yang diderita pasien. Ada 200 soal, dengan seluruh bidang yang pernah diajarkan di bangku kedokteran. (Terbayang kan, bagaimana materi 6 tahun, diujikan dalam 200 soal dengan durasi 200 menit). Susah khan? Dan ditambah lagi, setiap soal itu merupakan soal analisa kasus. Yang sangat kompleks. Yang tidak bisa Anda jawab hanya dengan kemampuan menghafal. Tapi, jika selama tahap S.Ked dan Koass anda lalui dengan baik dan dengan giat, maka Anda tidak akan kesusahan melewati UKDI ini. Untuk mengikuti tahap ini pun, banyak sekali mahasiswa kedokteran yang mengikuti Bimbingan Belajar. Dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ya begitulah, uang lagi, dan uang lagi.

4. Sumpah Dokter
Jika Anda dinyatakan lulus UKDI, maka Anda mengikuti Sumpah Dokter. Dengan prosesi Sumpah Dokter inilah maka Anda akan resmi bergelar Dokter Umum. Itu baru dokter umum, Bung. Sampai tahap ini pun Anda belum mendapat izin praktek. Masih ada tahap berikutnya yang harus Anda lalui agar Anda bisa praktek (baik di tempat pribadi maupun di klinik).

5. Internsip
Internsip dilalui selama 1 tahun. Terdiri dari 8 bulan Rumah Sakit, dan 4 bulan di Puskesmas. Selama internship, Anda dituntut untuk menangani kasus dalam jumlah tertentu. Misal, Anda harus menangani 100 kasus diare dalam 1 tahun (dan kasus lainnya dengan jumlah yang berbeda beda), maka Anda akan dinyatakan lulus internship. Jika dalam 1 tahun Anda tidak mendapat 100 kasus diare, maka Anda tidak lulus Internship, dan harus memperpanjang Internship Anda sampai Anda memenuhi jumlah kasus yang seharusnya.
Perlu diingat, tahap internsip ini, Anda sudah menjadi Dokter. Bukan lagi Mahasiswa. Silakan dibaca lagi di aturan Permenkes. Jadi, Anda sudah tidak berada di bawah naungan universitas. Tapi, apakah Anda digaji? TIDAK. Anda hanya menerima Bantuan Biaya Hidup dengan jumlah sangat terbatas, yang mungkin hanya cukup untuk makan dan keperluan primer diri Anda sendiri (dan itupun pas pasan). Jadi, tolong hilangkan pikiran bahwa menjadi Dokter itu Enak dan Kaya. Kenyataannya tidak demikian.
Setelah lulus Internship, alhamdulillah, artinya Anda sudah bisa membuka praktek. Tapi sebetulnya banyak surat-surat yang harus diurus untuk membuka praktek ini, tapi tidak akan saya jelaskan disini, karena nanti Anda akan tahu sendiri setelah Anda kuliah di kedokteran.
6. Pegawai Tidak Tetap (PTT)
Tahap ini tidak wajib. Tapi, bagi Anda yang ingin mengambil program spesialis maka Anda sangat disarankan untuk melalui tahap ini. Biasanya PTT selalu diambil di daerah terpencil. Mengapa harus PTT di daerah terpencil? Sebab, beberapa universitas besar seperti UI, UGM, sangat memprioritaskan dokter yang sudah punya pengalaman PTT untuk mengambil spesialis di almamater mereka. Jadi, jika Anda berniat mengambil program spesialistik, sebaiknya Anda harus PTT. Meskipun tidak mutlak, tapi dengan jalan inilah akan membuka peluang Anda untuk bisa mengambil pendidikan spesialis. Biasanya, PTT ini dilalui selama 1-2 tahun. Gaji-nya pun tergolong besar. Jika Anda mengambil di tempat sangat terpencil, biasanya Anda akan menerima gaji pokok sebesar 7 juta rupiah. Tentunya, dengan risiko nyawa dan penuh segala keterbatasan di daerah yang amat sangat terpencil.

7. Program Pendidikan Dokter Spesialis PPDS)
Jika Anda sudah PTT dan ingin mengambil spesialis, maka segeralah persiapkan diri Anda untuk mengikuti PPDS. Setiap jurusan PPDS memiliki jangka waktu pendidikan yang berbeda beda. Tapi, untuk tahap PPDS ini sangat teramat banyak syarat mutlak yang harus Anda penuhi. Misal, TOEFL minimal 550, IPK minimal 3,0, dan lain lainnya. Saya rasa, untuk tahap ini saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Karena, Anda akan tahu dengan sendirinya ketika Anda sudah menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Kedokteran.

Oleh : dr.Ahmad Fachrurrozi

1 komentar:

  1. Masih bingung cari Situs Judi Online Terbaik dan Terpercaya yang pasti akan kemenangan Anda berapa pun itu? S128Cash tempat yang TEPAT untuk itu semua.
    S128Cash juga telah menghadirkan kemudahan kepada Anda semua yang ingin bermain dengan memberikan fasilitas deposit via PULSA, OVO, dan GOPAY !!
    Disini tersedia semua permainan populer Indonesia, seperti :
    - Sportbooks
    - Live Casino
    - IDN Poker
    - Sabung Ayam Online
    - Slot Games
    - Tembak Ikan Online
    - Klik4D

    Bukan itu saja, Anda juga akan di temanin berbagai PROMO BONUS yang sangat menguntungkan, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS FREEBET 200rB
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Sangat menguntungkan bukan? Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan raih kemenangan Anda hingga menjadi seorang JUTAWAN !!
    Info lebih lanjut bisa hubungi melalui :
    - -Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.org

    Judi Bola

    Bandar Judi Bola Terbesar Di Dunia

    BalasHapus